kroncong

2024-05-12


Musik keroncong adalah genre musik yang lahir dari perpaduan budaya Barat serta Timur, yang populer di Indonesia pada awal abad ke-20. Baca tentang asal-usul, alat musik, dan pentas musik keroncong yang membawa kisah dari Timur Tengah.

Even 'keroncong' was once youthful and romantic. In general, the development of keroncong in the 20th century was influenced by Western music including rhythm, off-beat dance and Hawaiian music.

Kroncong (pronounced "kronchong"; Indonesian: Keroncong, Dutch: Krontjong) is the name of a ukulele-like instrument and an Indonesian musical style that typically makes use of the kroncong (the sound chrong-chrong-chrong comes from this instrument, so the music is called kroncong).

Indonesia. gesang. mus mulyadi. sundari soekotjo. Indonesian Traditional Music: Keroncong. Keroncong is the name of a kind of musical instrument ukulele as well as the name of musical genre that uses the typical Indonesian keroncong musical instruments, flute, and a female singer.

Artikel ini menjelaskan sejarah dan perkembangan music keroncong di Surakarta tahun 1920-1945, mulai dari budaya asing, berkembangnya, dan pengaruh Solo. Anda bisa mengetahui tentang keroncong sebagai musik Indonesia, sejarah keroncong di Surakarta, dan perkembangan keroncong di Surakarta.

The Best Keroncong Asli - Mus Mulyadi00:00 Dewi Murni05:23 Kota Solo09:15 Dinda Bestari12:45 Aryati16:30 Solo Di Waktu Malam21:16 KR. Telemoyo25:03 Bunga Sak...

Itulah yang terjadi pada keroncong, secara etimologi keroncong berasal dari dua kata, yaitu kron dan cong. Penamaan ini berangkat dari fonetik atau bunyi musik petik gitar-fado, kemudian membentuk warna musik cak dan cukulele. Menelisik kesejarahannya, musik keroncong dibawa oleh bangsa Portugis saat melakukan ekspansi ke Nusantara pada abad 16.

Keroncong is a musical genre that combines Western harmony and bowed strings with Javanese, African and Indian rhythms. Learn about its history, study, and practice from the web page of rumput, a group of Indonesian musicians who perform and research keroncong.

Di Gunung Kidul (DI Yogyakarta) pada tahun 1968 Manthous memperkenalkan gabungan alat gamelan dan musik keroncong, yang kemudian dikenal sebagai Campursari. Kini daerah Yogya, Solo, Sragen, Ngawi, dan sekitarnya, terkenal sebagai pusat para artis musik campursari .

Discovering the style was called Kroncong - or Keroncong in Indonesian - band leader Soladi Wardoyo explained that this latin-sounding style of music was in fact because of Portuguese traders and sailors that had come to Indonesia in the 16th century and their music and local styles had blended.

Peta Situs